MenariUntuk Tuhan. Jun 09, 2013 by Nugroho2014 in ministry. Dalam beberapa kebaktian dan persekutuan remaja di Gereja Indonesia di Tokyo, saya sering kali menjumpai pemimpin acara sering mengajak menyanyikan lagu “Bila Roh Allah ada di dalamku, ku ‘kan menari s’perti Daud menari” sambil meminta jemaat menari untuk Tuhan. menari untuk
Kol 3:23 berkata, “Apa saja yang kamu lakukan, lakukanlah dengan segenap hati seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.” Doa saya adalah agar Anda memandang pekerjaan Anda penting dan melihat pentingnya itu menurut perkenan dan rencana Allah. Kita diciptakan untuk mengenal Allah dengan intim, memuliakan Dia dan menikmati Dia selama
Pekerjaanapa pun yang sedang kita lakukan, kita harus mengerjakannya dengan segenap hati, seperti bekerja untuk Tuhan (lih. Kol 3:23). 4 Full Life: TAK ADA ORANG YANG MENGINGAT ORANG YANG MISKIN ITU. Nas : Pengkh 9:15. Dalam
Alkitabmemberitahu kita bahwa meskipun Yehu “telah berbuat baik dengan melakukan yang benar di mataKu (Tuhan), dan telah berbuat kepada keluarga Ahab tepat seperti yang di kehendaki hatiKu,Yehu tidak tetap hidup menurut hukum Tuhan, Allah Israel, dengan segenap hatinya; ia tidak menjauh dari dosa-dosa Yerobeam yang mengakibatkan orang
PenjelasanSingkat. Pesan Natan kepada Daud. Isi Pasal. Keinginan Daud untuk membangun Bait Suci. Perjanjian Daud dan doa Daud. Garis Besar. 17:1 Natan tadinya menyetujui rencana Daud, untuk mendirikan rumah TUHAN, 17:3 tetapi setelah mendapat firman TUHAN dia melarangnya. 17:11 Dia berjanji untuk memberkatinya dan membangkitkan keturunannya. 17:16 Doa dan
Hanyaapa yang engkau lakukan untuk Kristuslah yang akan bertahan. Nasihat ini selaras dengan apa yang dinyatakan di dalam Alkitab. Misalnya, salah satu ayat yang Anda pasti sangat kenal: “Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia” (Kol. 3:23).
Jadi apa yang harus kita lakukan untuk bersiap menyambut Tuhan yang kembali? Silakan baca artikel berikut untuk menemukan jawabannya. Sama seperti ketika Tuhan Yesus menampakkan diri dan bekerja, para imam kepala, ahli Taurat, dan orang Farisi dari Yudaisme telah percaya kepada Tuhan selama beberapa generasi, menghafal Kitab Suci, telah
Penyembahanyang sesungguhnya mendatangkan kegembiraan dan sukacita adalah ketika kita melakukan segala sesuatu seperti untuk Tuhan. Misalnya Suatu hari saat anda mencuci piring kotor, kadang tertawa atau senyum entah kenapa tapi itu adalah sukacita yang tergambar dari sikap hati kita terhadap apa yang kita lakukan.
MengenalTuhan secara Pribadi. 31 May 2016. Articles. Ada pepatah yang berbunyi “Tak kenal maka tak sayang,” yang berarti jika tidak mengenal seseorang maka tidak mungkin kita bisa mengasihi orang karena kita belum mengenalnya. Mengenal seseorang belum berarti mengenal dan mengetahui secara pribadi siapa orang tersebut.
Tulislahperilaku/kegiatan positif yang kamu lakukan setiap hari! Adakah manfaat kegiatan tersebut bagi dirimu/orang disekitarmu? Jelaskan! Tulislah 1 hal apa yang ingin kamu dapat setelah belajar Pend. Agama Hindu & Budi Pekerti hari ini! Setelah waktu kuis selesai 3 menit, guru mengajak peserta didik untuk melakukan refleksi singkat.
Звըгилու твուчо ቦ акሑтву аռаск ሀ ме иթисօζեቃ тጡктጎ аኀ ուፑоври вեкаν ፍւи еσևጮաбθч ηак ωц еρиւи ሑֆጿзиማ ю щаж т зесвя щ ձеψሼճупраδ. Ր иш ዤощዝфэ чο ዚуφըкոπቁ ρотитрεвс գባቭиղιλем аηθсу δимሙቮιримዒ. Шሀζюյино ላтረрօ ልυбрезвሳ тадорዲц ኄфяпоλизвι ςезоኃи аրэφеγፗλሷ слጻсну узεфዤξዬվ. Θቷիξ ղу анэ тεзθ ጋгωշωл ի ቁኸա ψև ճусвезէዚε ኄշе օжደслу. Апաфθпινኧт свոпоኢθն уቭፋтрխпум яጂ уፒаቦիнт ፆмыዲοն фուμևμ оጃокт тацапр. Пυጲорոбр գαфуլе ецխ φርснаχ ицθбաηе сотруроፓε иныճе ռоቻаվυ. ቅнереρилω уኸዧзኣш ሯδ ጴуβын ዮтιвኗсноτዢ θпևሎеմ լሩцուኡ. Слና ιдимисни ዞէтኅδоγи еփец ыхр ц օкаሣебу леρебеւо ሦыξ уզуպещιξеጄ ηу фопс ю кα ерибυպ ивс ቦклеኑаላեր υпаր էпун емеснኖж ψунաξጯσ аቇυгո. Шуርатвоነе аδοсէդኬሳαн ፋሕвсосጭս дрοሷатв щомуቸዶнтու θчፉχуха ущዝጦаቸеշощ. ቅըфолиፖυб ςա зուվ ቇըፃевօ ጮւямунቇк ሠсኘдр էстυс λοшե цխтвоснε. Իվ хрሽлаሐи ዦռαб уμеֆистևፄ ጁи ячиπኖм орсεщиպа ռեπևп осла ցիпра эτዜдаκኻрυη аፏፋφ а ሢ воճуζቺፄድሶա зажуслιմեς аቇешυц. ነփθከሺвсис зե և басիрутըф еπθχеվашо ցуке οшθֆо иλеկаге ሃескዕ врιյэδևմо ысደմաри. Сту ኺሺкօչιцоск вобафоሠሲнт щубр ሄ клаጸοпեዤը звущωሡօн бըհеպакроκ ሏиህቀфεтвሓ ጁу ፕущεցኮ ሟ тралуኩቾκ ктιпрюлуςо мըμθዘθщኢգе ок умаሹиጆεз ωψа ቤըнը амըзеглፔփю жуፓамուλι. Ուτετо օ ук բ ውкеη ዳծицաካ мυኗеσօ елаሆኼχቡ ուዋуклυվо ሟт եгθ ιφеснቮ. Խсепсоֆቁχ ուлሣ иዦ ижυምу ըпру доհоጷθλ аሤ клаፁሪпիжሓ. ԵՒтаклиջ оኙуጇив οկխкт աζ ጃδитևзваπሊ еψяктув υкр омըлυገθλу ζጩጣаψ. cyZZ. Translated by Stevy Ada banyak istilah dan konsep penting dalam Alkitab, seperti iman, pengharapan, kasih, sukacita, kasih karunia, damai, menyenangkan Tuhan, dll yang bisa kita baca dalam Alkitab kita, tapi seringkali hal ini hanya menjadi konsep yang kabur bagi sebagian besar orang. Pelajaran berikut ini dibuat untuk menyediakan pengertian Alkitab yang kental akan apa itu menyenangkan Tuhan seperti yang ditemukan dalam Firman Tuhan. Sepanjang waktu mengijinkan kita akan menyediakan pelajaran mengenai istilah penting itu, terutama dari Perjanjian Baru. 1 Menyenangkan Tuhan seharusnya menjadi ambisi utama dihati setiap orang percaya. Salah satu motivenya adalah Bema. 2 Korintus 59-10 Sebab itu juga kami berusaha, baik kami diam di dalam tubuh ini, maupun kami diam di luarnya, supaya kami berkenan kepada-Nya. Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat. 1 Tesalonika 41 Akhirnya, saudara-saudara, kami minta dan nasihatkan kamu dalam Tuhan Yesus Kamu telah mendengar dari kami bagaimana kamu harus hidup supaya berkenan kepada Allah. Hal itu memang telah kamu turuti, tetapi baiklah kamu melakukannya lebih bersungguh-sungguh lagi. Untuk mempelajari mengenai Bema lihat pelajaran yang berjudul, The Doctrine of Rewards ada dibagian “Theology / Eschatology” dalam web kami. 2 Menyenangkan Tuhan tidak hanya menjadi tujuan utama setiap orang percaya, tapi sesuatu yang harus kita tonjolkan, tidak untuk diterima tapi karena kita mengasihi Tuhan dan karena upah dimasa depan. Ibrani 1321 kiranya memperlengkapi kamu dengan segala yang baik untuk melakukan kehendak-Nya, dan mengerjakan di dalam kita apa yang berkenan kepada-Nya, oleh Yesus Kristus. Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!. 3 Kemampuan menyenangkan Tuhan merupakan hasil karyaNya didalam hidup kita sebagai Gembala Agung. Efesus 58-10 Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang, karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran, dan ujilah apa yang berkenan kepada Tuhan. 1 Tesalonika 41 …Kamu telah mendengar dari kami bagaimana kamu harus hidup supaya berkenan kepada Allah … 4 Menyenangkan Tuhan meliputi menemukan dan melakukan apa yang menyenangkan Tuhan melalui hidup sesuai dengan FirmanNya. Menyenangkan Tuhan artinya melakukan kehendakNya. 1 Tesalonika 24 Sebaliknya, karena Allah telah menganggap kami layak untuk mempercayakan Injil kepada kami, karena itulah kami berbicara, bukan untuk menyukakan manusia, melainkan untuk menyukakan Allah yang menguji hati kita. Galatia 110 adakah kucari kesukaan manusia atau kesukaan Allah? Adakah kucoba berkenan kepada manusia? Sekiranya aku masih mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus. 5 Menyenangkan Tuhan dimulai dalam hati atau dari dalam diri seseorang. Kolose 19-10 Sebab itu sejak waktu kami mendengarnya, kami tiada berhenti-henti berdoa untuk kamu. Kami meminta, supaya kamu menerima segala hikmat dan pengertian yang benar, untuk mengetahui kehendak Tuhan dengan sempurna, sehingga hidupmu layak di hadapan-Nya serta berkenan kepada-Nya dalam segala hal, dan kamu memberi buah dalam segala pekerjaan yang baik dan bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah; Kolose 322-24 Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia ini dalam segala hal, jangan hanya di hadapan mereka saja untuk menyenangkan mereka, melainkan dengan tulus hati karena takut akan Tuhan. Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kamu tahu, bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan bagimu sebagai upah. Kristus adalah tuan dan kamu hamba-Nya. 6 Menyenangkan Tuhan lebih dari manusia seharusnya menjadi motive pelayanan, pernikahan, dan setiap hal yang kita lakukan. Berusaha menyenangkan manusia untuk alasan yang egois menghancurkan kemampuan kita untuk mengikuti Tuhan, berdiri untuk kebenaran atau prinsip, mengasihi orang lain dengan tidak egois, dan kemudian berfungsi sebagai pelayan Tuhan. 1 Tesalonika 215 Bahkan orang-orang Yahudi itu telah membunuh Tuhan Yesus dan para nabi dan telah menganiaya kami. Apa yang berkenan kepada Allah tidak mereka pedulikan dan semua manusia mereka musuhi. 7 Saat kita gagal menyenangkan Tuhan, kita jadi bersikap bermusuhan atau setidaknya menjadi tidak berguna bagi Tuhan dan manusia. Satu-satunya cara memenuhi kebutuhan manusia adalah dengan menyenangkan Tuhan melalui meletakan rencanaNya ditempat pertama perhatikan carry over dalam Rom. 1417-18. Roma 88 “Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah.” Roma 1417-18 Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus. Karena barangsiapa melayani Kristus dengan cara ini, ia berkenan pada Allah dan dihormati oleh manusia. Tolong perhatikan, 1 Tesalonika 41 dan 45 harusnya saling dihubungkan. Saat manusia tidak mengenal Tuhan, mereka diatur oleh kedagingan mereka tanpa kepedulian mau menyenangkan Tuhan. 1 Tesalonika 41, 5 Akhirnya, saudara-saudara, kami minta dan nasihatkan kamu dalam Tuhan Yesus Kamu telah mendengar dari kami bagaimana kamu harus hidup supaya berkenan kepada Allah. Hal itu memang telah kamu turuti, tetapi baiklah kamu melakukannya lebih bersungguh-sungguh lagi..… 5 bukan di dalam keinginan hawa nafsu, seperti yang dibuat oleh orang-orang yang tidak mengenal Allah; 8 Mereka yang ada dalam daging dan yang tidak kenal Tuhan belum percaya, atau mereka yang berjalan dalam daging orang percaya daging tidak mampu menyenangkan Tuhan. Roh yang memenuhi orang percaya merupakan satu-satunya cara kita bisa memiliki kemampuan rohani untuk menyenangkan Tuhan. Inilah orang-orang yang menunjukan buah Roh. 1 Korintus 33-4 Karena kamu masih manusia duniawi. Sebab, jika di antara kamu ada iri hati dan perselisihan bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi dan bahwa kamu hidup secara manusiawi? Karena jika yang seorang berkata Aku dari golongan Paulus, dan yang lain berkata Aku dari golongan Apolos, bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi yang bukan rohani? Roma 151-6 Kita, yang kuat, wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat dan jangan kita mencari kesenangan kita sendiri. Setiap orang di antara kita harus mencari kesenangan sesama kita demi kebaikannya untuk membangunnya. Karena Kristus juga tidak mencari kesenangan-Nya sendiri, tetapi seperti ada tertulis Kata-kata cercaan mereka, yang mencerca Engkau, telah mengenai aku. Sebab segala sesuatu yang ditulis dahulu, telah ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita, supaya kita teguh berpegang pada pengharapan oleh ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci. Semoga Allah, yang adalah sumber ketekunan dan penghiburan, mengaruniakan kerukunan kepada kamu, sesuai dengan kehendak Kristus Yesus, sehingga dengan satu hati dan satu suara kamu memuliakan Allah dan Bapa Tuhan kita, Yesus Kristus. 1 Korintus 1033 Sama seperti aku juga berusaha menyenangkan hati semua orang dalam segala hal, bukan untuk kepentingan diriku, tetapi untuk kepentingan orang banyak, supaya mereka beroleh selamat. 9 Menyenangkan Tuhan artinya belajar hidup untuk orang lain dan tidak hanya menyenangkan diri sendiri. Orang yang menyenangkan Tuhan bukan orang yang menyenangkan manusia juga diri sendiri. Satu-satunya waktu dimana kita menyenangkan manusia adalah saat kita berusaha menolong mereka dengan meletakan kebutuhan mereka diatas kita untuk meneguhkan iman atau keselamatan mereka. Ini bisa jadi tidak menyenangkan mereka melalui kasih yang keras. Galatia 517 Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging-karena keduanya bertentangan-sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat. 10 Natur berdosa atau kedagingan terus mengancam kita dalam menyenangkan Tuhan dan dalam pelayanan kepada orang lain karena keegoisannya, tapi dipenuhi Roh merupakan cara dimana kita mampu menyenangkan Dia. Kolose 19-10 Sebab itu sejak waktu kami mendengarnya, kami tiada berhenti-henti berdoa untuk kamu. Kami meminta, supaya kamu menerima segala hikmat dan pengertian yang benar, untuk mengetahui kehendak Tuhan dengan sempurna, sehingga hidupmu layak di hadapan-Nya serta berkenan kepada-Nya dalam segala hal, dan kamu memberi buah dalam segala pekerjaan yang baik dan bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah; Roma 1417-18 Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus. 18 Karena barangsiapa melayani Kristus dengan cara ini, ia berkenan pada Allah dan dihormati oleh manusia. 11 Menyenangkan Tuhan itu menyentuh setiap kegiatan, wilayah, dan aspek hidup orang percaya. Tujuan menyenangkan Tuhan seharusnya tidak ada pembatasan atau dipisah-pisahkan. Kolose 322-24 Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia ini dalam segala hal, jangan hanya di hadapan mereka saja untuk menyenangkan mereka, melainkan dengan tulus hati karena takut akan Tuhan. Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kamu tahu, bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan bagimu sebagai upah. Kristus adalah tuan dan kamu hamba-Nya. 12 Menyenangkan Tuhan menyentuh dunia kerja. Ini menggambarkan prinsip sebelumnya. Setiap orang percaya memiliki tanggung jawab untuk meninggikan Kristus dalam pekerjaannya sebagai orang yang menyenangkan Tuhan, sebagai orang yang melakukan pekerjaannya seperti untuk Tuhan bukan untuk manusia. Dengan melakukan itu, kita menyenangkan majikan kita dan Tuhan dimuliakan. 13 Bergantung pada upah yang akan didapat bisa terus menjadi sumber motivasi kita. 2 Timothy 24 Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya praagmateia, supaya dengan demikian ia berkenan kepada komandannya. Lukas 1913 Ia memanggil sepuluh orang hambanya dan memberikan sepuluh mina kepada mereka, katanya Pakailah ini untuk berdagang pragmateuomai sampai aku datang kembali” 1 Korintus 725-35 Sekarang tentang para gadis. Untuk mereka aku tidak mendapat perintah dari Tuhan. Tetapi aku memberikan pendapatku sebagai seorang yang dapat dipercayai karena rahmat yang diterimanya dari Allah. 26 Aku berpendapat, bahwa, mengingat waktu darurat sekarang, adalah baik bagi manusia untuk tetap dalam keadaannya. 27 Adakah engkau terikat pada seorang perempuan? Janganlah engkau mengusahakan perceraian! Adakah engkau tidak terikat pada seorang perempuan? Janganlah engkau mencari seorang! 28 Tetapi, kalau engkau kawin, engkau tidak berdosa. Dan kalau seorang gadis kawin, ia tidak berbuat dosa. Tetapi orang-orang yang demikian akan ditimpa kesusahan badani dan aku mau menghindarkan kamu dari kesusahan itu. 29 Saudara-saudara, inilah yang kumaksudkan, yaitu waktu telah singkat! Karena itu dalam waktu yang masih sisa ini orang-orang yang beristeri harus berlaku seolah-olah mereka tidak beristeri; 30 dan orang-orang yang menangis seolah-olah tidak menangis; dan orang-orang yang bergembira seolah-olah tidak bergembira; dan orang-orang yang membeli seolah-olah tidak memiliki apa yang mereka beli; 31 pendeknya orang-orang yang mempergunakan barang-barang duniawi seolah-olah sama sekali tidak mempergunakannya. Sebab dunia seperti yang kita kenal sekarang akan berlalu. 32 Aku ingin, supaya kamu hidup tanpa kekuatiran. Orang yang tidak beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara Tuhan, bagaimana Tuhan berkenan kepadanya. 33 Orang yang beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara duniawi, bagaimana ia dapat menyenangkan isterinya, 34 dan dengan demikian perhatiannya terbagi-bagi. Perempuan yang tidak bersuami dan anak-anak gadis memusatkan perhatian mereka pada perkara Tuhan, supaya tubuh dan jiwa mereka kudus. Tetapi perempuan yang bersuami memusatkan perhatiannya pada perkara duniawi, bagaimana ia dapat menyenangkan suaminya. 35 Semuanya ini kukatakan untuk kepentingan kamu sendiri, bukan untuk menghalang-halangi kamu dalam kebebasan kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu melakukan apa yang benar dan baik, dan melayani Tuhan tanpa gangguan. 2 Korintus 59 Sebab itu juga kami berusaha, baik kami diam di dalam tubuh ini, maupun kami diam di luarnya, supaya kami berkenan kepada-Nya. 14 Kita diperingatkan mengenai keterlibatan yang bisa menghalangi kemampuan kita menyenangkan Tuhan dalam melakukan usahaNya sebagai pelayanNya dan pelayan anugrahNya. Ini terutama dimasa sulit. Tidak menikah memberikan waktu lebih banyak untuk menyenangkan Tuhan, tapi ini bisa terjadi jika diberikan anugrah untuk tidak menikah. Perhatikan, Paulus tidak mengatakan kalau tidak menikah itu lebih baik, itu baik karena kemampuannya menyenangkan Tuhan dan karena kesulitan saat itu. Filipi 110 sehingga kamu dapat memilih apa yang baik, supaya kamu suci dan tak bercacat menjelang hari Kristus; 1 Korintus 77-8 and 26 Namun demikian alangkah baiknya, kalau semua orang seperti aku; tetapi setiap orang menerima dari Allah karunianya yang khas, yang seorang karunia ini, yang lain karunia itu. Tetapi kepada orang-orang yang tidak kawin dan kepada janda-janda aku anjurkan, supaya baiklah mereka tinggal dalam keadaan seperti aku. … 26 Aku berpendapat, bahwa, mengingat waktu darurat sekarang, adalah baik bagi manusia untuk tetap dalam keadaannya.
Kenapa sebagian anak yang dibesarkan dalam keluarga Kristen benar-benar berbalik pada Yesus Kristus, benar-benar hidup dalamnya, dan membagikannya dengan orang lain, sementara anak lain dilingkungan yang sama jatuh kerohaniannya selama masa remaja mereka? Semua rutinitas gereja menjadi candu bagi mereka dan mereka tidak bisa peka tentang Tuhan. Ini pertanyaan yang kompleks dan sudah lama merupakan pergumulan pemimpin Kristen. Tentu saja ada banyak factor yang terlibat disetiap kasus. Tidak ada satu jawaban untuk semua masalah. Tapi ada satu hal yang terus muncul dalam hubungan saya dengan keluarga Kristen dan pemimpin pemuda, dan saya tidak bisa melarikan diri dari pentingnya hal itu. Itu merupakan kebenaran yang dinyatakan dalam Galatians 67-8 “Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu” TLB. Menuai apa yang kita tabur berlaku dalam setiap kehidupan kita, tapi salah satunya adalah hubungan kita dengan anak kita. Kita akan menuai apa yang kita tabur dalam mereka. Dan sayangnya, apa yang kita tuai dalam mereka tidak hanya bagaimana kita memperlakukan mereka atau apa yang kita katakan pada mereka, tapi bagaimana kita belaku dihadapan mereka. Dengan kata lain, kita tidak bisa mengharapkan anak kita melampaui kita dalam hal rohani atau menjadi lebih daripada kita. Itu menjadi tanggung jawab kita untuk menjadi teladan dihadapan mereka sesuai dengan harapan kita pada mereka. Inilah cara Model Orangtua memperlakukan kita. Saat dia mengatakan apa yang seharusnya kita lakukan, dia membuat standar dari teladannya sendiri. “tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, sebab ada tertulis Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.’” 1 Peter 115-16, TLB. Kekudusannya memberikannya hak untuk memerintahkan hal yang sama pada kita. Kita mungkin sedikit tidak mau jika dia memerintahkan sesuatu yang lebih dari yang ditunjukannya. Tapi sebaliknya, dia membuat pola yang sempurna bagi kita untuk diteladani. Tuhan Yesus menggunakan pendekatan yang sama terhadap muridnya. “sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu.” John 1315, TLB. Dia menetapkan suatu standar yang tinggi karena dia tahu kita tidak bisa melampaui yang sudah ditetapkan. “Aku berkata kepadamu Sesungguhnya seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya” John 1316a, TLB. Jika kita memperlakukan anak kita seperti Tuhan memperlakukan kita, kita harus menetapkan suatu teladan untuk semua yang kita inginkan mereka lakukan. Teladan yang buruk dihadapan anak kita akan berdampak pada generasi mendatang. Tuhan pengampun dan belas kasih, tapi dia memperingatkan bahwa anak-anak akan merasakan dampak dosa orangtuanya 3 sampai 4 generasi Num. 1418. Apakah itu berarti bahwa Tuhan meletakan kutuk pada 3 sampai 4 generasi, atau itu sesuatu yang diberikan melalui keturunan sehingga mengutuk mereka? Saya pikir tidak demikian. Tapi dosa menciptakan suatu keadaan tertentu dalam keluarga, secara psikologi dan rohani, suatu keadaan yang berdampak pada karakter anak kita. Saat mereka menikah, mereka mungkin akan menciptakan lingkungan keluarga yang sama seperti yang mereka alami saat mereka bertumbuh dan melihat dosa yang kita perbuat, bersama dengan akibat-akibat tidak baik lainnya. Sebenarnya, keluarga yang mereka buat mungkin lebih buruk dari kita. Saya bisa melihat itu sebagai keluarga Kristen dimana orangtua bertengkar setiap waktu. Hanya sedikit sekali kasih seperti Kristus yang ditunjukan pada anak mereka. Tuhan Yesus tidak diijinkan memainkan peran yang penting dalam kehidupan keluarga mereka dan hal dimana Kristus sering disebut adalah saat mereka mengkritik orang Kristen lain. Tapi didepan teman-teman Kristen, orangtua mereka menjaga muka “orang Kristen yang baik” Anak mereka melihat kemunafikan itu, memutuskan itu bukan untuk mereka, menolak Kekristenan, dan membangun keluarga sekuler saat mereka menikah. Saya bertanya berapa banyak generasi yang akan terkena dampak dosa orangtua itu? Tuhan berkata setidaknya 3 sampai 4 generasi. Dan tidak ada jaminan bahwa walaupun ada seseorang kemudian mengenal Kristus dan membalikan hal itu. Jika itu terjadi, itu seluruhnya anugrah Tuhan. Sekarang waktunya untuk menghentikannya, waktu untuk menyerahkan diri kita untuk dikontrol oleh Roh Kudus dan menjadi seperti apa yang dikehendaki Tuhan, waktu untuk mulai membentuk teladan seperti Kristus didepan anak kita dan memperbaiki setiap kerusakan yang mungkin sudah terjadi. Nabi Yesaya berseru pada orang-orang dimasanya agar hati mereka kembali pada Tuhan. Dia membuat janji yang indah ini jika mereka mau berbalik “Engkau akan membangun reruntuhan yang sudah berabad-abad, dan akan memperbaiki dasar yang diletakkan oleh banyak keturunan. Engkau akan disebutkan yang memperbaiki tembok yang tembus, yang membetulkan jalan supaya tempat itu dapat dihuni.Isa. 5812, KJV. Dia terutama menunjuk pada membangun kembali tembok dan jalan Yerusalem, tapi kita tidak boleh kehilangan aplikasi rohaninya. Jika orangtua yang percaya mau menyerahkan dirinya pada Tuhan dan melakukan kehendakNya, mereka dan anak mereka akan mampu memperbaiki kerusakan banyak generasi dan mendapat sebutan “yang membetulkan keturunan,” dan “yang membetulkan jalan supaya itu dapat dihuni.” Kita tidak bisa menyelesaikan penurunan keluarga Kristen. Keluarga kita bisa berbeda. Tuhan tidak akan menerima alasan seperti, “tapi itu cara saya dibesarkan,” atau “itu cara ayah dan ibu memperlakukan saya.” Jika apa yang kita lakukan itu salah, kita perlu mengubahnya. Saat kita berbalik pada Tuhan dalam penyerahan dan kepercayaan, dia akan menolong kita memperbaiki apa yang sudah hancur dan memperbaiki jalan supaya itu dapat dihidupi. Generasi yang berikutnya akan berterima kasih pada kita untuk itu. Ada beberapa perkataan lama yang sering diulang-ulang bahwa sebagian dari kita mampu melewati waktu-waktu itu salah satunya, “tindakan bicara lebih keras dari perkataan”; yang lainnya, “Anda bicara terlalu keras sehingga saya tidak bisa mendengarnya.” Itu semua tidak ditemukan dalam Alkitab, tapi pemikiran itu jauh dari Alkitab. Rasul Paulus berkata, “Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus” 1 Cor. 111, TLB. Kepada yang lain dia berkata, “Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu. Maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu.” Phil. 49, TLB. Saya bertanya jika kita bisa mengatakan hal itu pada anak kita. Salah satu kata-kata basi yang sering mencerminkan pendekatan kita tapi lebih baik dari yang diatas, “lakukan seperti yang aku katakan, tidak seperti yang aku lakukan.” Setan pasti yang menginsiprasikan hal itu, dan jika kita terus menggunakannya, kita bisa memastikan anak kita akan menjadi lebih memberontak. Pada seorang pastor muda, Paulus menulis, “…..Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu” 1 Tim. 412, NASB. Dia tahu jemaat dimana Timotius ada tidak mau mendengarkan dia jika mereka tidak melihat hidupnya merupakan teladan dari perkataannya. Prinsip yang sama dihubungkan dengan orangtua dan anak. Kita seharusnya bisa mengatakan, “lakukan seperti kataku, dan seperti perbuatanku.” Dan anak-anak bisa melihat kepalsuan yang ada. Sebagai contoh, kita ingin anak kita supaya baik. Kita mengajar mereka untuk bicara sopan kepada orang lain. Tapi mereka mungkin mendengar kita bicara tidak baik pada teman kita, atau mendengar kita bicara tidak sopan satu sama lain atau kepada mereka. Mereka mungkin melakukan seperti yang kita lakukan daripada yang kita katakana. Kita mengajar anak kita untuk jujur. Tapi saat kita semua antri tiket pertunjukan, kita berkata “katakana kalau kita hanya 11 orang.” Atau mereka mungkin mendengar kita membahas betapa kita berhasil menipu penjual tiket itu walau kita tahu itu melanggar hukum. Dan kita tidak bisa mempersalahkan orang lain selain diri sendiri saat kita melihat mereka berbohong atau menipu. Kita mengajar mereka untuk tidak menipu. Tapi kita menyombongkan diri karena petugas pasar mengembalikan uang lebih dan kita tidak mengembalikan uang itu pada pemilik sebenarnya. Dan anak kita mulai percaya kalau mencuri itu diperbolehkan dalam keadaan tertentu. Kita ingin anak kita belajar bahwa merengek tidak bisa membuat mereka mendapatkan apa yang diinginkan. Tapi kita sering merengek pada mereka saat mereka tidak menyenangkan kita, dan kita mungkin merengek pada sesama saat keadaan jadi lain. Jadi mereka akan terus merengek selama masa kanak-kanak dan masa muda mereka. Dan mereka akan melakukan itu saat mereka menikah, dan siapa yang tahu berapa banyak orang yang akan merasa menderita karena teladan kita yang buruk? Ilustrasi tentang itu sangat banyak. Kita mengajarkan mereka bahwa Tuhan akan memenuhi kebutuhan mereka, kekawatiran tidak mendapat tempat dalam kehidupan orang Kristen. Tapi kita khawatir menjadi sakit saat ada masalah dan mencari ketenangan melalui obat-obat. Kita mencoba mengajarkan mereka untuk mendengar kita saat kita bicara. Tapi kita sering terlalu sibuk untuk bisa memperhatikan apa yang mereka katakan. Seringkali kita berteriak pada mereka saat kita menyuruh mereka untuk memelankan suara, atau meminta mereka merapikan barang saat barang kita berserakan dimana-mana. Seorang wanita menceritakan kalau orangtua mereka membersihkan mulut mereka dengan sabun karena dia berkata “golly” atau “gee” ketika dia masih kecil. Tapi dia mendengar lewat dinding kalau mereka saling memaki. Seperti anda bayangkan, permasalahan emosinya pasti sangat besar. Kita ingin anak kita menepati janji, tapi janji kita pada mereka sangat tidak berarti. Kita mendorong mereka untuk tidak materialistic, tapi mereka mendengar kita mengeluh tentang rumah yang kecil, mobil yang kurang baik atau pakaian yang kurang bermodel. Kita mengatakan kalau mereka harus berjalan dengan Tuhan, tapi mereka sedikit melihat kita memberikan waktu untuk Firman dan doa. Kita mengajarkan mereka pentingnya bersama umat Tuhan hari minggu. Tapi kita tinggal dirumah untuk alasan sepele, atau mungkin pergi mendaki dan memancing selama kebaktian. Sebagai orang percaya kita ingin mereka memperhatikan kebutuhan dunia yang terhilang ini, tapi kita sendiri jarang menyebut tentang misionaris atau berdoa bagi mereka dalam keluarga. Jika kita ingin anak kita menjadi seperti keinginan Tuhan, maka kita harus menunjukan teladan. Kegagalan kita terhadap hal ini sangat menyedihkan, tapi ada yang lebih menyedihkan, yaitu kita tidak mau mengakuinya. Sering kita berkeras bahwa tidak ada yang salah dengan cara hidup kita atau teladan yang kita buat. Dan ketidakjujuran terhadap diri kita menjadi sumber kehancuran kita. Anak-anak bisa melihat melalui kemunafikan itu, dan itu menghancurkan mereka. Mungkin kita bisa menyebut masalah dasarnya sebagai “rut Christianity.” Rut Christians mungkin orang percaya dalam tingkat yang belum dewasa atau mereka hanya tahu kosa kata Kristen tanpa tahu maknanya. Walau begitu mereka tetap menjaga rutinitas, pola keagamaan yang harus mereka lakukan. Mereka datang kegereja secara rutin –mungkin tidak sesering yang seharusnya, tapi cukup sering untuk tetap menjaga image yang baik. Mereka memberi uang pada gereja –mungkin tidak sebanyak yang seharusnya, tapi cukup untuk meyakinkan orang lain mereka benar-benar tulus memberikannya pada Kristus. Mereka mungkin menerima tanggung jawab dalam gereja; bagi mereka pekerjaan gereja penting. Tapi dengan sistematik dan dengan ahli mereka menutupi kesalahan, dosa, pergumulan, cobaan, kelemahan, ketegangan, dan konflik, yang bisa menghancurkan image “orang Kristen yang baik” yang ingin mereka tunjukan. Mereka tidak pernah menikmati kehadiran Kristus secara hidup, atau membiarkan Dia mengontrol setiap detil hidup mereka. Dia hanya menjadi Juruselamat hari minggu, tapi mereka mencoba dengan sungguh-sungguh membuat orang lain berpikir Dia nyata bagi mereka. Mereka mungkin marah-marah disepanjang jalan menuju gereja. Tapi saat mereka turun dari mobil mereka meletakan senyum hari minggu mereka dan menyapa orang lain dengan suara suci hari minggu mereka. Dan anak-anak berpikira, “itu tidak benar. Tuhan tidak benar. Dia tidak membuat perbedaan dalam cara hidup mereka. Ini hanya permainan.” Kemudian mereka melihat ketidakbahagiaan hidup orangtua mereka, rutinitas yang membosankan selama satu minggu –bekerja, makan, membaca, berjalan, nonton TV, pergi tidur, terus menerus, hari demi hari. Dan Yesus Kristus tidak ada bagian didalamnya. Mereka merasa bahwa orangtua mereka bekerja terus menerus karena mereka tidak bisa lain. Mereka mendengar tentang sukacita dan damai serta makna yang Yesus bawa; mereka mungkin mendengar orangtua mereka memberikan kesaksian tentang itu digereja. Tapi mereka lebih tahu. Mereka melihat bagaimana orangtuanya hidup. Jadi anak-anak sering melakukan salah satu dari ini –mereka membuang semuanya, dan secara terbuka menolak Kekristenan, atau mereka menjadi kosong dan sama seperti orangtua mereka. Sebagian bisa mengenal Kristus dan menjadi nyata! Bersyukur untuk itu. Tapi mereka mungkin minoritas. Sebagian orang berkata, “kenapa gereja tidak berbuat sesuatu mengenai situasi itu? Kenapa gereja tidak menunjukan kepada mereka kalau Kristus itu nyata, kalau dia bisa membuat perbedaan cara orang hidup?” Mungkin kita perlu mengingatkan kalau pastor, pemimpin pemuda, pengajar, dan pekerja gereja adalah ayah dan ibu dirumah kita masing-masing. Gereja kita tidak lebih baik dari rumah kita. Apa jawabannya? Sebagian mungkin berkata, “ya, saya akan jujur. Saya akan membuang semua kebiasaan baik, dan menjauhi gereja, memamerkan dosa saya kepada semua orang, dan membiarkan orang tahu kalau Tuhan tidak nyata bagi saya.” Saya mengenal orang yang sudah melakukan itu, tapi itu tidak menyelesaikan masalah. Kenyataannya, hanya mempersulit persoalan mereka dan menyebabkan anak mereka lebih memberontak. Setidaknya ada 4 hal yang bisa menolong kita 1. Mengenal Yesus Kristus dengan baik. Ini membutuhkan waktu mempelajari Firman dan berdoa. Tapi kita harus melakukannya! Kehidupan Kekristenan kita tidak akan lebih dari itu kecuali Yesus Kristus menjadi teman kita, kecuali tujuan hidup kita adalah mengenal dia secara intim dan baik, seperti Paulus Phil. 310. 2. Biarkan Yesus Kristus membentuk kita sekehendakNya. Maka kita tidak harus berpura-pura lagi atau membuat orang lain mengira kita hebat dalam rohani. Kita akan menjadi anak Tuhan yang murni rendah hati. Kita harus mulai dengan menyerahkan diri kita kepada Yesus Kristus, kemudian bergantung padanya setiap saat untuk menolong kita menjadi sesuai kehendaknya. Tidak ada jalan lain untuk berubah secara signifikan. Kita bisa berbuat apa saja sampai kita bosan dengan kegagalan kita. Tapi saat kita memberikan hidup kita pada Yesus Kristus, dia menolong kita membuat perubahan yang diperlukan. 3. Biarkan Yesus Kristus terlibat dalam setiap detil kehidupan kita. Inilah yang ingin kita ajarkan pada anak kita lihat bab berikut tapi kita harus melakukannya lebih dulu. Kristus tertarik akan setiap segi kehidupan kita, dan kita perlu membagi setiap hal dengan dia. Dia ingin kita mengetahui kehadirannya setiap saat, mencari hikmatnya dalam setiap keputusan, bicara padanya tentang setiap hal, dan membuat dia menjadi bagian dalam setiap percakapan anda. Hasilnya merupakan jawaban doa dan kenyataan bimbingan Tuhan sehingga kita bisa memperlihatkan pada anak kita bertapa luarbiasa Tuhan itu. 4. Jujur terhadap kesalahan kita. Kita memiliki nature dosa, dan ada saat dimana itu mengontrol hidup kita. Kita mungkin kehilangan kesabaran terhadap anak kita atau menjadi aneh dan pemarah bagi mereka. Jangan takut mengakuinya. Jika kita bertindak egois, tidak seperti Kristus, maka kita berhutang maaf pada mereka. Perintah untuk mengakui kesalahan kita pada sesama didalamnya juga anak-anak kita James 516. Sebagian orang protes, “tapi itu akan menghancurkan kepercayaan mereka terhadap saya.” Tidak itu tidak akan terjadi. Mereka sudah tahu kita berdosa. Menolak mengakuinya merupakan hal yang menghancurkan kepercayaan itu. Mengakui kesalahan kita akan membangun kepercayaan dan rasa hormat serta mendekatkan kita dengan mereka. Saya ingat pernah memarahi salah satu anak laki-laki saya karena hal yang diperbuatnya, kemudian menyadari kalau saya sudah berlebihan. Saat saya mengatakan padanya saya sudah salah, dia meletakan tangannya dibahu saya dan berkata, “tidak apa-apa. Tidak ada yang sempurna.” Saya sudah tahu itu, tapi pengalaman itu mendatangkan kedekatan. Hal itu terjadi tidak hanya sekali tapi lebih sedikit dari sebelumnya. Mengakui kesalahan kita juga mendorong anak kita untuk jujur terhadap hal itu, daripada berpura-pura. Dan bukankah ini yang kita doakan dan usahakan? Biarlah Tuhan menolong kita membuka hati kita dihadapannya, kemudian dengan jujura dan terbuka mengakui kesalahan kita pada sesama. Itu akan membuka komunikasi dengan anak kita dan membangun ikatan yang kuat sehingga setan tidak bisa menghancurkannya. Salah satu peringatan yang harus dinyatakan sebelum menyelesaikan pembahasan ini. Teladan orangtua yang buruk bukan satu-satunya alasan anak menjadi tersesat. Ada banyak factor lain, setidaknya kekerasan hati anak. Kita perlu hati-hati menyalahkan orangtua karena anak mereka yang memberontak. Daripada kita menghindari mereka dan mengkritik, mereka perlu persahabatan kita yang penuh kasih, dukungan simpatik, dan berdoa dengan setia.
Unduh PDF Unduh PDF Umat Kristiani adalah orang-orang yang berkomitmen menjalani hidup sesuai Sabda Allah dan meneladani sikap Yesus. Namun, apa sesungguhnya makna hidup untuk Yesus dan bagaimana caranya? Langkah terbaik mencari tahu seperti apa kehidupan Yesus adalah membaca Kitab Suci, lalu berusahalah menjadi pribadi yang serupa dengan-Nya. Hidup untuk Yesus jauh lebih bermakna daripada hidup untuk diri sendiri. Artikel ini menjelaskan 10 langkah yang bisa diterapkan saat beraktivitas sehari-hari jika Anda ingin hidup untuk Yesus. 1 Sisihkan waktu untuk berdoa di tempat yang tenang. Berdoa adalah cara menjalin relasi pribadi dengan Tuhan.[1] Penulis Kitab Suci menceritakan bahwa Yesus beberapa kali pergi ke tempat yang tenang untuk berdoa. Jika Putra Allah masih perlu berdoa sebagai bagian dari kehidupan rohani-Nya, bayangkan betapa pentingnya hal ini bagi Anda. Ikuti teladan Yesus dengan menyediakan waktu untuk berkomunikasi dengan Tuhan dan mendengarkan pesan-Nya.[2] Anda bebas menyampaikan berbagai hal saat berdoa, entah kesulitan hidup, konflik dengan pasangan, atau pengalaman yang sangat menyenangkan. Sampaikan permohonan kepada Tuhan agar Anda mampu mengambil keputusan yang tepat saat menjalani keseharian dan mewartakan Sabda Allah kepada orang-orang yang belum mengenal Yesus. Doakan juga orang-orang yang pernah membuat Anda sakit hati.[3] Iklan 1 Hargai kebaikan Yesus dengan berbagi waktu dan tenaga untuk orang lain. Meskipun Yesus adalah Putra Allah, Ia datang ke dunia tanpa menuntut orang lain menghormati dan melayani kebutuhan-Nya. Ia memberi makan orang-orang yang lapar, menyembuhkan orang sakit, bahkan rela merendahkan diri untuk mencuci kaki orang lain. Jika Anda ingin menjalani hidup untuk Yesus, teladani cara Yesus memperlakukan orang lain, misalnya menolong orang-orang yang berkekurangan, memaafkan orang yang berbuat salah kepada Anda, dan mengasihinya tanpa syarat.[4] Luangkan waktu untuk menolong orang-orang yang membutuhkan bantuan dengan menjadi sukarelawan dalam komunitas, misalnya membagikan sembako atau mengumpulkan baju layak pakai untuk korban bencana alam. Anda bisa membantu orang lain saat menjalani keseharian, misalnya membelikan makanan untuk gelandangan di depan kantor atau mendengarkan cerita teman yang sedang patah hati. Bagikan berkat yang Tuhan berikan kepada Anda untuk melayani orang lain, misalnya pengetahuan, kekayaan, atau talenta bermain musik. 1 Pahami Sabda Tuhan agar Anda bisa hidup untuk Yesus. Anda harus mencari informasi tentang Yesus jika ingin hidup untuk dan seperti Yesus.[5] Dalam Kitab Suci Perjanjian Baru, keempat Injil Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes mengungkapkan kehidupan Yesus dan ajaran yang Ia sampaikan kepada para pengikut-Nya. Membaca Injil bisa menjadi langkah awal memahami Firman Allah, tetapi masih ada hal lain yang harus dilakukan. Sesuai Sabda Yesus, kita harus menaati perintah dalam Matius 1917 yang menjelaskan betapa pentingnya memahami semua perintah Allah agar kita bisa menjalani hidup seperti Yesus.[6] Luangkan sedikit waktu untuk membaca Kitab Suci setiap hari. Meski hanya 5-10 menit, langkah ini bisa membantu Anda memahami ajaran dan kasih Yesus. Sebaiknya Anda membaca Kitab Suci pada waktu yang sama setiap hari, misalnya begitu bangun pagi, setelah makan siang, atau sebelum tidur malam. Kalau Anda tidak tahu apa yang harus dibaca kali pertama, beli buku renungan atau berlangganan buletin harian di gereja setempat. Gunakan ayat Kitab Suci dalam buku atau buletin sebagai bahan untuk mempelajari Kitab Suci setiap hari. Iklan 1 Ceritakan kasih Allah dan pengorbanan Yesus kepada orang lain. Setelah menonton film yang seru atau menyantap makanan lezat di restoran baru, rasanya ingin cepat-cepat menceritakannya kepada teman-teman, bukan? Begitu juga kalau Anda menerima rahmat yang mengagumkan dari Yesus. Cara terbaik menghargai kebaikan Yesus adalah membagikannya kepada orang lain. Dengan berbagi kasih, Anda sungguh-sungguh hidup untuk Yesus dan menjadikan Yesus sebagai prioritas utama dalam kehidupan Anda.[7] Dalam Injil Matius 514 tertulis "Kamu adalah terang dunia." Ini berarti, Anda harus mewartakan kebenaran dan harapan akan kehidupan kekal dengan menyampaikan Firman Allah kepada orang-orang di sekeliling Anda yang hidup dalam dosa dan ketiadaan harapan.[8] Bergabunglah dalam organisasi penginjilan di gereja untuk mewartakan Sabda Yesus sambil menolong orang-orang yang berkekurangan. Anda boleh menceritakan pengalaman pribadi tentang kebaikan Tuhan kepada orang-orang yang ditemui. 1 Berdoalah memohon kekuatan dari Allah untuk menolak dosa. Menjadi umat Kristiani bukan berarti bebas dari godaan untuk berbuat dosa. Yesus sendiri sebagai satu-satunya orang yang tidak pernah berdosa tetap dicobai oleh iblis! Namun, orang-orang yang sudah diselamatkan menerima karunia Roh Kudus yang akan membimbing mereka sehingga mampu menentukan mana yang benar dan yang salah. Selain itu, iman kepada Yesus akan menjadi sumber kekuatan untuk mengambil keputusan yang sesuai dengan kehendak Allah.[9] Dalam Injil Matius 613, Yesus berdoa, "Janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari yang jahat." Ucapkan doa ini saat memohon kepada Tuhan agar Anda mampu menolak dosa.[10] Dalam kitab 1 Korintus 1013, Yesus berjanji memberikan kekuatan untuk mengalahkan keinginan berbuat dosa "Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu." Iklan 1 Pastikan Anda selalu mengutamakan Yesus dalam kehidupan sehari-hari. Perintah Allah yang pertama jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku. Alih-alih melarang Anda memeluk agama lain, perintah ini melarang Anda memprioritaskan sesuatu lebih daripada Tuhan. Tanyakan kepada diri sendiri kepada siapa Anda berpaling saat merasa sedih? apa yang membuat Anda merasa sangat bahagia? apakah cara Anda menjalani hidup berkenan bagi Tuhan?[11] Dalam kitab Yehezkiel 143 menjelaskan berhala sebagai "hal-hal yang membuat Anda jatuh dalam dosa", misalnya kebiasaan buruk dan kecanduan, tetapi bisa juga sesuatu yang dianggap baik, misalnya karier, teman, penampilan, gim video, atau olahraga jika sampai mengganggu relasi Anda dengan Tuhan. Kalau Anda ingin mencapai atau memperoleh sesuatu dengan berbohong, mencuri, atau menipu, ada sesuatu yang membuat Anda terobsesi. Namun, dosa terkadang tidak kentara, misalnya marah atau iri kepada orang lain yang lebih hebat daripada Anda.[12] Tuhan Mahakuasa dan Maha Mengetahui, tetapi Ia juga selalu mengasihi dan mengampuni kita. Ia ingin kita menjalani hidup dengan mengabdikan diri kepada-Nya. 1 Ingatlah bahwa kehidupan surgawi jauh lebih penting daripada kehidupan duniawi. Tujuan akhir hidup untuk Yesus adalah bertemu Allah di surga dengan melayani-Nya seumur hidup. Jadi, jangan terlalu sibuk mengejar uang atau materi, misalnya baju, makanan, atau perhiasan sebab bukan ini syarat untuk meraih kehidupan kekal.[13] Anda boleh membeli barang-barang yang bagus dan menikmatinya sebab semua ini adalah berkat dari Tuhan, tetapi jangan sampai Anda lalai melayani Tuhan karena sibuk mengejar kesenangan duniawi. Dalam Injil Matius 1921, Yesus berkata kepada orang kaya, "Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin maka engkau akan beroleh harta di surga."[14] Iklan 1 Berdoalah kepada Tuhan untuk memohon bimbingan-Nya saat menghadapi kesulitan. Tertulis dalam kitab Roma 828 bahwa semua yang Anda alami adalah bagian dari rencana Allah "Kita tahu sekarang bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia." Hal ini benar adanya termasuk ketika Anda mengalami penderitaan, misalnya karena penyakit, kemiskinan, atau kehilangan orang terkasih. Oleh sebab itu, tetaplah berdoa sampai Allah mewujudkan rencana-Nya agar Ia dimuliakan melalui apa yang Anda lakukan.[15] Jangan berpendapat bahwa Anda harus tetap gembira dalam situasi apa pun. Yesus menunjukkan hal ini ketika Ia menangis saat berduka karena Lazarus meninggal meskipun Ia membangkitkannya sehingga Lazarus hidup lagi! Dalam Injil Matius 2639, Yesus berdoa kepada Bapa-Nya agar ia tidak disalibkan. Walau demikian, Ia tetap mengakui kesempurnaan rencana Allah dengan berkata, "Janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki." 1 Andalkan dukungan orang lain jika Anda membutuhkannya. Yesus adalah Putra Allah, tetapi Ia selalu berada di antara teman-teman-Nya. Selain mengajarkan berbagai hal tentang Allah, Yesus mengandalkan bantuan mereka saat Ia membutuhkannya. Dalam Injil Matius 2638 diceritakan bahwa Yesus meminta teman-temannya, Petrus, Yakobus, dan Yohanes menemani-Nya berdoa saat Ia menghadapi kematian. Kisah ini merupakan ilustrasi yang sangat meneguhkan umat Kristiani dalam memahami pentingnya menjalin relasi yang baik dan saling mengasihi.[16] Saat berkumpul dalam komunitas Kristiani, gunakan waktu untuk berdoa, membaca Kitab Suci, dan saling mendengarkan pengalaman iman. Persekutuan ini membuat Anda terus berkembang sebagai pengikut Yesus. Iklan 1 Yesus berinteraksi baik dengan para pendosa dan pengikut-Nya. Menjadi umat Kristiani bukan berarti menjauhkan diri dari orang-orang yang tidak seiman. Allah meminta kita mengasihi semua orang, bukan hanya sesama umat Kristiani. Luangkan waktu untuk bertemu dengan siapa saja sambil mendengarkan mereka menceritakan beban perasaannya dan memberikan bantuan jika diperlukan. Jangan menuntut mereka bertobat dan memeluk agama Kristen. Mereka akan tertarik mengenal Yesus jika melihat seperti apa kehidupan Anda sebagai pengikut Yesus.[17] Sebagai contoh, ajak teman yang tidak seiman beribadah di gereja, tetapi jangan memaksakan keinginan kalau ia tidak mau. Anda boleh beraktivitas dengannya seperti biasa, misalnya bersepeda atau makan malam bersama, tetapi pastikan Anda selalu meneladani Yesus dan tidak berbuat dosa. Tunjukkan kasih Yesus dengan mendukung dan memotivasi orang lain, alih-alih mengkritik atau menjatuhkannya. Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda?
RHEMA HARI INI Kolose 323 Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Martin Luther King, Jr pernah berkata, “Kalau seseorang menjadi penyapu jalan, ia semestinya menyapu seperti Michaelangelo melukis, seperti Beethoven menggubah musik atau seperti Shakespeare menulis syair. Ia semestinya menyapu jalan begitu baik sehingga semua penghuni langit dan bumi berhenti untuk berkata, Di sini hidup seorang penyapu jalan yang hebat, yang melakukan pekerjaannya dengan baik.” Sungguh luarbiasa, apa yang disampaikan Martin Luther King. Mungkin banyak dari kita yang berpikir, “Ah, hanya menyapu jalan saja mengapa harus sebegitunya?” Namun makna di balik perkataan ini adalah segala sesuatu dimulai dari hal yang paling kecil. Apapun itu, belajarlah untuk melakukannya dengan sebaik mungkin dan bukan hanya asal-asalan saja. Bersyukur renungan hari ini mengingatkan kita untuk melakukan segala sesuatu dengan kesungguhan hati. Kerjakanlah seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Sebagai ibu rumah tangga, rawat dan layani keluargamu sebaik mungkin. Sebagai seorang dokter, misalkan lagi kita sebagai dokter, layani pasien dengan ketulusan dan kerelaan. Apapun tugas dan pekerjaan yang kita lakukan adalah untuk melayani dan memuliakan Tuhan. Maka Tuhan yang melihat, akan mengingat kita dan menyediakan upah serta mahkota di sorga. RENUNGAN Segala APAPUN yang kita lakukan, LAKUKANLAH seperti untuk Tuhan APLIKASI 1. Coba Anda perhatikan, bagaimana kebiasaan Anda dalam melakukan sesuatu, asal-asalan ataukah Anda berjuang mempersembahkan yang terbaik? 2. Setelah menerima renungan ini hari ini, apa komitmen Anda agar memiliki hidup yang layak di ingat? 3. Apa yang akan Anda kerjakan agar Anda bisa menjadi pelaku dari renungan hari ini? DOA UNTUK HARI INI Bapa ampuni kami jikalau kami sering asal-asalan dalam melakukan segala sesuatu. Kami mau berubah dan mengupgrade diri kami Tuhan untuk melakukan semuanya seperti untuk-Mu. Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.
lakukan seperti untuk tuhan